Aladin

Aladin
Aladin adalah pemuda jalanan yang jatuh cinta dengan Jasmine yang ternyata adalah putri Raja. Mereka saling tertarik dan cinta pun tidak bisa dihindari. Sayangnya aturan kerajaan hanya membenarkan putri kerajaan hanya menikahi bangsawan. Beberapa pangeran dari negeri seberang datang melamar. Tetapi selalu saja gagal meminang Sang Putri karena berbagai alasan. Ternyata Perdana Menteri juga ingin meminang Putri. Tetapi tujuannya untuk menjadi pengganti Raja. Perdana Menteri adalah Tokoh antagonis yang berambisi besar menjadi Raja. Dia menempuh berbagai cara untuk meraih ambisinya itu.

Aladin yang tertangkap menyusup ke dalam istana saat bertemu Jasmine. Aladin dimanfaatkan untuk mengambil Lampu Ajaib di sebuah gua yang sangat angker. Lampu Ajaib dapat mengabulkan segala keinginan.
Aladin diandalkan karena Perdana Menteri sempat melihat bahwa pemuda itu jenius dan tangkas. Gua itu memiliki hukum sendiri yaitu, harta paling berharga di dalam gua, yaitu Lampu Ajaib, hanya dapat diambil oleh “permata di tengah ilalang”. Tentunya Aladin layak untuk itu, karena dia orang teguh,  cerdas, jenius, lincah, dan di atas semua itu Aladin baik hati dan dia adalah warga miskin. Setelah Aladin berhasil mendapatkan lampu ajaib, Perdana Menteri meraih lampu tersebut dan mencoba membunuh Aladin. Tetapi monyet teman Aladin yang juga lincah seperti Aladin berhasil merebut lampu tersebut. Aladin menggosok lampu itu dan Jin keluar. Aladin memiliki tiga permintaan. Dia bingung ingin meminta apa. Aladin sadar bahwa apabila dia meminta maka dia akan memiliki, maka bila memiliki, akan membutuhkan yang lainnya. Karena semakin memiliki banyak hal, kebutuhan menjadi semakin banyak. Tetapi menyadari dirinya sedang terjebak di dalam gua, permintaan pertamanya adalah keluar dari gua. Aladin menyamar menjadi Pangeran agar dapat melamar Putri Jasmine.
Aladin pun disulap menjadi Pangeran. Perdana Menteri mencium gelagat mencurigakan. Perdana Menteri sadar bahwa ambisinya melamar Jasmine terancam gagal. Dia pun menangkap dan berusaha membunuh Aladin dengan melemparkannya ke laut. Jin terpaksa menggunakan permintaan kedua Aladin yaitu menyelamatkannya dari laut. Tetapi Perdana Menteri berhasil mencuri Lampu Ajaib. Permintaan pertama tokoh antagonis itu adalah menjadi Raja. Maka Raja dan Putrinya, Jasmine ditangkap.
Tetapi Jasmine tidak tinggal diam.
Sebagai Putri Raja, Jasmine sadar bahwa menjadi raja, bukan tentang menjadi penguasa, tetapi tentang bagaimana mencintai rakyat. Menjadi raja yang sesungguhnya adalah tentang bagaimana menjamin setiap individu dari masyarakatnya harus terjamin kebahagiaannya. Menyadari bahwa menjadi raja sejatinya adalah mempertaruhkan diri untuk menyejahterakan setiap warga, Jasmine berusaha meyakinkan hakim bahwa Perdana Menteri adalah orang jahat dan Hakim hanya harus setia kepada Jasmine dan Ayahnya.
Maka Hakim menangkap Perdana Menteri. Tetapi Perdana Menteri langsung menggunakan permintaan kedua dari Lampu Ajaib yaitu memperoleh kekuatan sihir. Maka dengan sihirnya, Perdana Menteri menyihir Raja, Jasmine, dan semua rakyat untuk tunduk di bawah kekuasaannya. Jin memperingatkan bahwa kekuasaan demikian adalah tipuan. Perdana Menteri sadar bahwa menguasai sihir artinya berada di bawah kekuasaan Jin. Karena Jinlah yang memberinya kekuatan sihir. Maka Perdana Menteri melakukan permintaan ketiga yaitu memiliki kekuatan yang lebih tinggi daripada Jin. Maka Jin segera mengabulkan permintaan itu dan mengubah Perdana Menteri menjadi jin yang lebih besar. Karena telah menjadi jin, maka Perdana Menteri hanya memiliki kekuasaan non materi, sehingga tidak dapat melakukan apapun untuk hal-hal bersifat fisik. Karena “menganggur” maka jin besar itu dimasukkan ke dalam Lampu Ajaib dan dibuang ke tengah padang pasir.
Aladin menjadi kurang bersemangat karena penyamarannya telah diketahui, bahwa sebenarnya dia bukan Pangeran. Itu artinya dia tidak memiliki peluang untuk menikahi Putri Jasmine. Tetapi Ayah Jasmine mewariskan kekuasaan kepada Putrinya. Dengan menjadi Sultanah, Jasmine dapat mengubah hukum kerajaan yang menyatakan Putri hanya dapat menikah dengan bangsawan. Maka Jasmine dapat menikahi Aladin setelah mengubah hukum itu.
Sementara permintaan ketiga Aladin adalah membebaskan Jin sehingga menjadi manusia. Jin sangat senang. Jasmine juga membebaskan pengawalnya dan pengawal itu dapat menikah dengan Jin yang telah menjadi manusia.
Menjadi raja yang sebenarnya adalah membebaskan setiap individu untuk menjadi manusia yang merdeka. Kemerdekaan sejati bagi setiap individu adalah menjadi manusia yang memiliki kuasa atas diri sendiri, bertanggungjawab untuk diri. Kebebasan dan kemerdekaan sejati itu hanya dapat terjadi dalam sebuah sistem demokrasi.
Mungkin karena alasan itulah Sultan Syarif Kasim di Riau menghibahkan semua hartanya untuk Indonesia. Sultan sendiri memilih menjadi rakyat jelata, persis yang dilakukan Sang Raja, Ayah Jasmine, setelah mewariskan tahta kepada Putrinya. Karena kebahagiaan sejati bukanlah tentang menguasai, tetapi kebahagiaan sejati adalah ketika dapat melihat setiap individu memperoleh kemerdekaannya, setiap individu berhak memperoleh kebahagiaannya. Itulah tujuan eksistensialisme.
Menjadi masyarakat biasa sebenarnya adalah jalan menuju kebahagiaan sejati. Menjadi bagian dari orang-orang biasa seperti dilakukan Debut Awaluddin dengan meninggalkan tahta terhormat sebagai orang jenius matematika menjadi bagian dari orang-orang biasa dalam novel ‘Orang-orang Biasa’ adalah untuk menjadi bagian dari masyarakat sederhana yang berguna bagi banyak orang, bukan berada di menara gading kejeniusan. Menjadi orang biasa adalah jalan memperoleh kebahagiaan, karena kebahagiaan itu, seperti yang dikatakan oleh Mark Manson dalam ‘Seni Bersikap Bodo Amat’ adalah tentang berjuang meraih memperjuangkan impian dan harapan, bukan tentang meraihnya. Yuval Noah Harari juga berpandangan sama seperti ditulisnya di ‘Homo Deus’. Menjadi orang biasa adalah menghadapi kehidupan yang tidak pasti, penuh misteri, berjuang dengan keterbatasan, berjuang mempertahankan hidup, bukan tentang immortalitas. Sebab itulah Kapten Jack Sparrow dalam film ‘At World’s End’ memilih tidak mereguk air dalam piala aqua de vida.


Sumber gambar:
https://cdn2.tstatic.net/lampung/foto/bank/images/aladin-live-action.jpg
Aladin Aladin Reviewed by Miswari on 22.36 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.