‘Nasionalisme dari Pinggir’ adalah karya yang dapat menjadi bukti penting bagaimana pemuda Aceh menunjukkan sikap nasionalismenya. Tidak hanya merekam perjuangan para tokoh modernis, namun juga menunjukkan bagaimana penulisnya dengan cerdas memaknai peristiwa-peristiwa yang dialami Aceh sejak perjuangan PUSA, Orde Baru, paca Reformasi dan Pasca MoU Helsinki. Dari sini dapat ditemukan bagaimana optimisme sang penulis dalam melihat peluang besar bagi Aceh menentukan identitasnya di masa depan.



Penulisnya menyuguhkan karya ini dalam bentuk esai-esai singkat dengan padat makna. Buku ini menunjukkan penulisnya adalah seorang intelektualis yang memiliki bekal metodologis dan kemampuan analitis yang cermat. Ditulis dengan cita rasa seni tinggi, karya ini adalah perpaduan intelektualisme dan seni.

Karena ditulis dalam bentuk esai, maka penulisnya tidak mengarahkan tulisannya pada pada kesimpulan tertentu. Kiranya cara inilah yang paling cocok dalam membaca sejarah, baik itu tentang sebuah kejadian ataupun yang berkaitan dengan tokoh atau person tertentu. Memang benar apa yang dikatakan Muhammad Alkaf dalam buku ini, sejarah memang ada sisi yang baik ketika dibuat sebuah pembabakan. Secara umum sejarah memang sangat mudah dipahami secara kronologis. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pewacanaan sejarah itu tidak terkesan memaksa. Sejarah yang merupakan sebuah bidang ilmu sarat dilema karena harus dikonstruksi secara utuh dengan mengandalkan metodologi terpercaya. Dengan demikian, karya ini memberikan ruang seluas-luasnya kepada pembaca untuk memaknai sendiri sejarah dan kisah yang disuguhkan.


NASIONALISME DARI PINGGIR
Penerbit: Bandar Publishing
Tebal ; xi + 300 hlm.
Tahun :2019
Rp. 99.000
Berminat inbox
Wa 085260649068



Reviewed by Miswari on 06.21 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.