Iblis dan Miss Prym: Keputusan dan Pengendalian Diri

Seorang asing datang ke desa Viscos untuk membuktikan asumsinya bahwa sifat dasar manusia adalah jahat. Orang asing itu memiliki masa lalu yang buruk. Anak-anak dan istrinya tewas di tangan teroris. Dari kejadian itu dia meyakini sifat dasar manusia adalah buruk. Untuk membuktikan itu, dia datang ke sebuah desa yang diakui banyak orang dihuni oleh manusia-manusia yang baik, Viscos.

Orang asing itu membawa sepuluh batangan emas dan menanamnya di semak-semak. Dia memperingatkan, apabila warga Viscos bersedia membunuh satu orang di antara mereka, maka warga berhak memiliki emas tersebut.




Warga insaf bahwa lambat laun, Viscos akan seperti desa-desa lainnya yaitu warga menjual tanah-tanah dan rumah mereka kepada perusahaan dan desa berubah menjadi perkotaan atau pertambangan. Warga berharap, bila memiliki ketahanan ekonomi yang kuat, Viscos dan segala keunikannya dapat dipertahankan.

Maka warga setuju menerima tantangan orang asing itu. Diputuskanlah Berta, seorang janda tua untuk dikorbankan. Warga berharap Berta dapat menjadi pahlawan (tumbal) untuk menyelamatkan Viscos (atau memenuhi nafsu warganya).

Ternyata pada manusia yang dikenal baik, yakni warga Viscos, juga bisa berubah menjadi buruk. Novel 'Iblis dan Miss Prym' berusaha menyadarkan manusia bahwa baik dan buruk itu adalah potensi yang sama-sama dikandung manusia. Tinggal bagaimana manusia mengendalikan diri dan mengambil keputusan. Itulah kuncinya.

Sifat dasar manusia, apakah baik atau buruk, memang membuat penasaran. Banyak spekulasi dan teori yang muncul untuk menjawab kebingungan itu.

Saya sendiri sebelum menjawab, perlu memperjelas apa itu yang dimaksud dengan manusia. Dalam filsafat, manusia adalah hewan yang berfikir. Esensinya adalah berfikir. Maka bila tidak berfikir maka bukan manusia. Karena berfikir adalah baik sedari potensi, apalagi dibarengi sistem berpikir benar, maka jawabannya tentu berarti sifat dasar manusia adalah baik.

Kalau tidak berpikir, maka bukan manusia. Anak kecil sebenarnya adalah potensualitas, bukan aktualitas manusia. Siapa saja yang melakukan perbuatan tanpa dibarengi dengan berpikir, maka berarti dia bukan manusia, meski bentuknya mirip manusia. Setiap perbuatan buruk, tidak dilakukan manusia meskipun pelakunya mirip manusia.

Alquran mengatakan manusia bisa menjadi sangat mulia dan juga bisa menjadi lebih hina daripada hewan. Maka manusia perlu memutuskan dan mengendalikan diri menjadi manusia atau tidak. Memilih menjadi mulia atau menjadi hina.

Pilar dalam "Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis", Veronica dalam "Voronica Memutuskan Mati" dan Chantal dalam "Iblis dan Miss Prym", adalah trilogi novel Paolo Coelho tentang bagaimana sebuah keputusan perlu diambil dengan sigap, pada waktu yang tepat. Persis seperti bagaimana pilar berani melawan asumsinya untuk mendapatkan kembali cintanya. Seperti Veronica yang melawan ketakutannya dan memutuskan mendapatkan kembali kehidupannya. Seperti itu juga Chantal yang melawan kebodohan untuk mendapatkan hartanya. dan Miss Prym: Keputusan dan Pengendalian Diri

Seorang asing datang ke desa Viscos untuk membuktikan asumsinya bahwa sifat dasar manusia adalah jahat. Orang asing itu memiliki masa lalu yang buruk. Anak-anak dan istrinya tewas di tangan teroris. Dari kejadian itu dia meyakini sifat dasar manusia adalah buruk. Untuk membuktikan itu, dia datang ke sebuah desa yang diakui banyak orang dihuni oleh manusia-manusia yang baik, Viscos.

Orang asing itu membawa sepuluh batangan emas dan menanamnya di semak-semak. Dia memperingatkan, apabila warga Viscos bersedia membunuh satu orang di antara mereka, maka warga berhak memiliki emas tersebut.

Warga insaf bahwa lambat laun, Viscos akan seperti desa-desa lainnya yaitu warga menjual tanah-tanah dan rumah mereka kepada perusahaan dan desa berubah menjadi perkotaan atau pertambangan. Warga berharap, bila memiliki ketahanan ekonomi yang kuat, Viscos dan segala keunikannya dapat dipertahankan.

Maka warga setuju menerima tantangan orang asing itu. Diputuskanlah Berta, seorang janda tua untuk dikorbankan. Warga berharap Berta dapat menjadi pahlawan (tumbal) untuk menyelamatkan Viscos (atau memenuhi nafsu warganya).

Ternyata pada manusia yang dikenal baik, yakni warga Viscos, juga bisa berubah menjadi buruk. Novel 'Iblis dan Miss Prym' berusaha menyadarkan manusia bahwa baik dan buruk itu adalah potensi yang sama-sama dikandung manusia. Tinggal bagaimana manusia mengendalikan diri dan mengambil keputusan. Itulah kuncinya.

Sifat dasar manusia, apakah baik atau buruk, memang membuat penasaran. Banyak spekulasi dan teori yang muncul untuk menjawab kebingungan itu.

Saya sendiri sebelum menjawab, perlu memperjelas apa itu yang dimaksud dengan manusia. Dalam filsafat, manusia adalah hewan yang berfikir. Esensinya adalah berfikir. Maka bila tidak berfikir maka bukan manusia. Karena berfikir adalah baik sedari potensi, apalagi dibarengi sistem berpikir benar, maka jawabannya tentu berarti sifat dasar manusia adalah baik.

Kalau tidak berpikir, maka bukan manusia. Anak kecil sebenarnya adalah potensualitas, bukan aktualitas manusia. Siapa saja yang melakukan perbuatan tanpa dibarengi dengan berpikir, maka berarti dia bukan manusia, meski bentuknya mirip manusia. Setiap perbuatan buruk, tidak dilakukan manusia meskipun pelakunya mirip manusia.

Alquran mengatakan manusia bisa menjadi sangat mulia dan juga bisa menjadi lebih hina daripada hewan. Maka manusia perlu memutuskan dan mengendalikan diri menjadi manusia atau tidak. Memilih menjadi mulia atau menjadi hina.

Pilar dalam "Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis", Veronica dalam "Voronica Memutuskan Mati" dan Chantal dalam "Iblis dan Miss Prym", adalah trilogi novel Paolo Coelho tentang bagaimana sebuah keputusan perlu diambil dengan sigap, pada waktu yang tepat. Persis seperti bagaimana pilar berani melawan asumsinya untuk mendapatkan kembali cintanya. Seperti Veronica yang melawan ketakutannya dan memutuskan mendapatkan kembali kehidupannya. Seperti itu juga Chantal yang melawan kebodohan untuk mendapatkan hartanya.
Iblis dan Miss Prym: Keputusan dan Pengendalian Diri Iblis dan Miss Prym: Keputusan dan Pengendalian Diri Reviewed by Miswari on 21.33 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.