Alhamdulillah. Pascasarjana IAIN Langsa telah berhasil menyelenggarakan Webinar Bedah Buku "Perempuan Aceh: Perspektif Historis, Filosofis, dan Sosioreligius" pada Minggu, 22 Juni 2025 Pkl. 14.00 hingga 16.00 WIB. Kegiatan tersebut dibuka dengan penyampaian motiviasi dan latarbelakang penulisan buku oleh sang penulis, Prof. Dr. Zulkarnaini, MA. Kemudian dibedah oleh Lenny Lestari, M.Hum., dan diakhiri oleh kata penutup oleh Prof. Dr. Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad. Buku "Perempuan Aceh" mengulas secara reflektif tentang bagaimana orang Aceh memperlakukan perempuan. Meskipun secara prinsipil orang Aceh tidak mengenal deskriminasi gender, namun pada praktiknya. perempuan masih mengalami penomorduaan. Misalnya dalam memberikan pendapat pada rapat keluarga, perempuan hanya dilibatkan sebagai peserta pasif. Pendapat-pendapat mereka sering diabaikan dan bahkan coba dibungkam bila bertindak secara lebih agresif. "Iem Gata" begitu biasanya kata yang keluar dari mulut lak-laki, bila perempuan berusaha lebih tegas untuk mengemukakan pendapat.
Buku yang ditulis Prof. Dr. Zulkarnaini, MA tersebut merupakan bukti dari kedalaman ilmu pengetahuan dan keluasan ilmu pengetahuan yang beliau miliki. Buku tersebut ditulis dengan menggunakan literatur barat modern, kitab Arab klasik dan modern, seta dibumbui dengan cerita-cerita dari kampung yang menjadikan buku tersebut begitu tertenaga sekaligus menarik.
Dalam penyampaiannya, Lenny Lestari, M.Hum menjelaskan bahwa buku tersebut merupakan sebuah perspektif baru yang ditawarkan sang punulis tentang bagaimana kajian perempuan dilakukan. Buku tersebut merupakan usaha seorang laki-laki untuk memahami perempuan, sekaligus harapan agar juga perempuan memahami laki-laki. Dalam perspektif demikian itulah, sang penulis sendiri, Prof. Dr. Zulkarnaini, MA mangatakan bahwa beliau berharap buku tersebut tidak dimasukkan ke dalam kategori gender studies.
Bedah buku "Perempuan Aceh" yang disimak hingga tujuh puluh lima partisipan tersebut ditutup oleh refleksi dari Prof. Dr. Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, Ph.D. Beliau menyampaikan bahwa terdapat banyak ruang kosong tentang women studies yang tersedia bagi para peneliti. kajian women studies juga perlu mendapatkan porsi kajian apa adanya, bukan sekedar penafsiran berdasarkan metodologi tertentu dan pembingkaian berdasarkan teori-teori yang telah disediakan.
bagi siapa saja yang tidak sempat menyaksikan acara tersebut, dapat menyaksikannya via siaran Youtube yang diunggah melalui akun Filsafat Terakhir: youtube.com/watch?v=vLnRXpWD-dE&feature=youtu.be
Reviewed by Miswari
on
06.45
Rating:
Tidak ada komentar: